Ruang Kosong Metafilo [Empty Space METAFILO]
ISBN: 978-623-89208-0-8
Author: Muhammad Natsir Tahar
Publisher: Focus Publishing Intermedia
Language: Bahasa Indonesia
Pages: 555 (xx + 535) pages
Buku berjudul Ruang Kosong METAFILO menyajikan tema–tema humaniora klasik maupun kontemporer terutama yang bergenre filsafat. Membidik retakan-retakan sosial dan sisi–sisi kehidupan yang absurd namun dianggap sebagai nalar wajar [common sense], ketika fenomena budaya pop menggelinding menuju akhir zaman dengan menepikan esensi individu: misalnya tentang deretan pertanyaan untuk apa kita dikirim ke bumi? Apakah Tuhan merasa kesepian? Apakah Dia butuh tontonan melalui ujian?
Buku ini begitu banyak menyajikan cara berpikir filosofis apakah itu dipandu oleh para filosof atau penggalian divergen oleh penulis untuk menawarkan suatu dialektika namun berupaya mengindari tendensi sebagai pengguru publik. Tema–tema bersifat holistis dalam banyak gagasan besar dan menarik pembaca dari kekakuan tribal menjadi masyarakat global. Dari kesempitan dogma ke cara pandang masyarakat kosmo yang spiritualis.
Buku ini juga berbicara tentang historia peradaban dunia untuk ditarik ke dalam konteks kekinian guna memetik pelajaran dari kecelakaan sejarah sekaligus mengagumi pesona dari tempat tumbuhnya agama, sastra, filsafat, dan ilmu sampai kepada letupan renaisans dan dentangan mesin uap yang memicu revolusi industri. Sebagaimana filsafat yang selalu holistik, buku ini tidak hanya berbicara tentang bumi dan penghuninya, namun juga tentang sebentang kosmos misalnya bagaimana cara kerja penunjuk waktu di Pluto atau Horizon Peristiwa dekat Lubang Hitam [Black Hole]. Lebih jauh, buku ini membahas pembalikan teorema kaku dalam Fisika Newtonian Klasik ketika dihadapkan pada penemuan-penemuan mencengangkan dari Fisika Kuantum. ~
The book Empty Space METAFILO (Ruang Kosong METAFILO) contains a series of writings that delve into both classical and contemporary themes in the humanities, particularly within the realm of philosophy. It addresses the social gaps and absurdities of life, often challenging conventional wisdom. As pop culture phenomena surge toward the end of the era, it disregards the riddles of individual essence, raising questions such as: Why were we sent to Earth? Does God feel lonely? Does He seek entertainment through trials?
Rich in philosophical contemplation, the book is guided by renowned philosophers and the author’s exploration of various perspectives to offer a dialectic, striving to avoid a condescending tone. The explored themes are holistic, encouraging readers to transition from the rigidity of tribalism to the agility of global thought. It contrasts the confinement of dogma with the cosmopolitan mindset, eventually entangling itself in what can be termed “futuristic confusion.”
In addition, the book delves into the history of world civilizations, connecting it to the present day to draw lessons from historical events while marveling at the places where religion, literature, philosophy, and science flourished—leading to the Renaissance explosion and the roar of the steam engine that sparked the Industrial Revolution.
Since philosophy is inherently holistic, this book does not just explore Earth and its inhabitants; it also ventures into the vastness of the cosmos. For instance, the research investigates how a wristwatch would function on Neptune or near the Event Horizon of a Black Hole. Moreover, it tackles the overturning of rigid theorems in Classical Newtonian Physics when confronted with the mind-boggling revelations of Quantum Physics. ~
